Kemeriahan Festival Sastra Banyuwangi 2019

Kemeriahan Festival Sastra Banyuwangi 2019 – Banyuwangi kembali menghadirkan Festival Sastra. Didatangi oleh ratusan pegiat sastra se-Banyuwangi, festival yang digelar di pendopo Banyuwangi, Festival ini juga dihadiri sejumlah sastrawan, salah satunya Candra Malik. Ada pula sastrawan asal Banyuwangi Fatah Yasin Nor, Samsuddin Adlawi, Bambang Lukito, hingga Iqbal Baraas.

Saat tiba di festival, Candra Malik langsung ditodong membacakan puisi. Berduet dengan sastrawan yang bernama Samsuddin Adlawi, Candra Malik membawakan karyanya yang berjudul Akulah Perjumpaan. Dengan suaranya yang khas, Candra berhasil membuat peserta larut terdiam menyimak karyanya. https://morrowpacific.com/

Kemeriahan Festival Sastra Banyuwangi 2019

Candra Malik sangat mengapresiasi Banyuwangi yang telah konsisten menggelar festival sastra selama tiga tahun terakhir. Festival sastra ini, menurut Candra, akan menggiatkan budaya literasi di kalangan generasi muda, sekaligus proses regenerasi sastrawan di Banyuwangi. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Candra Malik mengatakan bahwa “Konsistensi mengajak generasi muda untuk mencintai sastra ini akan membawa festival sastra Banyuwangi semakin diperhitungkan banyak kalangan. Ditunjang bahan-bahan satrawi yang banyak terserak di Banyuwangi, mulai dari sejarah hingga keindahan alamnya, akan menyuburkan tradisi sastra di Banyuwangi,” www.benchwarmerscoffee.com

Candra melanjutkan, yang menarik dari festival sastra ini adalah digelar di tengah berkembangnya pariwisata Banyuwangi. Sastra secara tidak langsung diikhtiarkan sebagai tujuan wisata. https://www.benchwarmerscoffee.com/

“Sehingga, orang yang ke Banyuwangi tidak hanya untuk mengunjungi obyek wisata, namun juga untuk tujuan mempelajari khazanah budaya dan kesusastraan asli Banyuwangi. Menarik ini,” katanya.

Acara yang masuk agenda Banyuwangi Festival tahun 2019 ini dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi yang bernama Yusuf Widyatmoko. Festival Sastra Banyuwangi 2019 ini diikuti oleh 700 penggiat, pecinta sastra se Banyuwangi. Mulai dari pelajar, guru, mahasiswa hingga budayawan.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah sastrawan asal Banyuwangi juga berbagi ilmu tentang bagaimana cara menulis sastra yang benar di media massa dan media cetak. Di antaranya adalah sastrawan yang bernama Samsudin Adlawi yang menyajikan materi tentang etika etika menulis dengan cara yang benar di platform Media Sosial.

“Meski akun pribadi, namun apa yang kita tuliskan hendaklah yang berfaedah. Contohnya menulis karya sastra, sehingga bisa menginspirasi orang lain. Hal yang paling penting, untuk menghasilkan karya sastra yang baik kita harus rajin membaca. Kita harus menargetkan berapa buku yang harus kita baca dalam satu bulan untuk memperluas wawasan kita,” kata Samsuddin.

Selanjutnya ada sastrawan yang bernama Muhammad Iqbal Baras, Iqbal Baras membedah bukunya yang berjudul Mawar Gandrung. Terakhir ada  sastrawan yang bernama Bambang Lukito yang menyampaikan materi tentang Pengaruh Sastra dan Budaya terhadap pengembangan Pariwisata.

Wabup Yusuf, mengatakan bahwa kegiatan festival sastra ini merupakan salah satu media yang sangat positif bagi perkembangan kreativitas, di samping sebagai sarana penyaluran bakat siswa.

Wabup Yusuf juga mengatakan bahwa “Menulis dan membaca itu adalah hal yang sangat penting, hal tersebut akan bisa menjadi inspiratif semua. Dengan membaca akan terbentuk kemampuan berfikir yang lebih berkualitas melalui suatu proses, seperti, menangkap gagasan, informasi serta dapat memahami, mengimajinasikan, mengekspresikan dan selanjutnya menjadi lebih kreatif,” ujarnya,”

Festival sastra Banyuwangi 2019 ini digelar dalam rangkaian acara. Satu minggu sebelum Festival Sastra Banyuwangi ini dimulai, Festival ini diisi dengan lomba menulis cerpen tingkat SLTP dan SLTA.

“Inilah waktunya, penggemar sastra, para pembaca bertemu dengan penulis dan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Sekaligus even ini juga wadah bagi pelajar untuk mengembangkan potensi dirinya dalam kesusasteraan,” ujar Wabup.