Tokoh-Tokoh Sastrawan Dunia

Tokoh-Tokoh Sastrawan Dunia – Pada abad yang ke-19, dapat dikatakan karya satra dunia yang lahir pada abad itu berkiblat ke sastrawan Eropa. Hal tersebut ditandai dengan lahirnya beberapa sastrawan dari daratan Benua Biru tersebut. Akan tetapi tidak jarang sastrawan pada zaman itu terlahir dari Amerika bahkan Asia. Berikut ini adalah tokoh-tokoh sastrawan dunia ternama yang sampai pada saat ini karya-karyanya masih bisa kita nikmati.

1. Victor Hugo

Victor Hugo dilahirkan pada tanggal 26 februari 1802, di Besancon, Prancis dengan nama lengkap Victor Marie Comte Hugo. Meninggal pada usia 83 tahun pada tanggal 22 mei 1885. Hugo merupakan anak dari seorang jendral di zaman Napoleon bernama Joseph Leopold Sigisbert Hugo. Beliau pernah menjadi gubernur Spanyol dan Italia. sbobet365

Sejak umur 15 tahun Hugo telah menulis puisi. Pada tahun 1817, Hugo mendapat pujian sayembara yang diadakan Akademia Prancis dan tahun 1819 memperoleh hadiah sastra dari Academia des Jeux Floraux de Toulouse. judi bola

Tokoh-Tokoh Sastrawan Dunia

Karya-karya Hugo sangat fenomenal dan mendominasi seluruh abad 19 hingga menduduki posisi terhormat dalam sastra Prancis. Ia merupakan pemuka aliran romantik baik dalam puisi maupun prosa dengan menerbitkan kumpulan puisi yang bertajuk Odes et Ballades pada tahun 1822. Tahun 1823 ia menerbitkan novel pertamanya yang diberi judul Han d’Islande, sekaligus hadiah pernikahannya dengan Adele Foucher. Selama tujuh belas tahun berkarya sejak penerbitan pertama, Hugo telah menghasilkan sejumlah kumpulan esai, tiga novel dan lima kumpulan puisi. https://americandreamdrivein.com/

2. Alexander Dumas

Ditahun yang sama dengan Victor Hugo tanah Prancis juga melahirkan seorang sastrawan ternama yaitu Alexander Dumas pada tahun 1802. Bisa dibilang aliran yang dibawa Dumas pun sama dengan Hugo yaitu aliran romantik yang membawanya menekuni novel-novel sejaran dan kisah cinta yang memikan hati hingga karyanya abadi dalam dunia sastra.

Selain itu, Hugo dan Dumas sama-sama terlahir dari seorang ayah yang seorang jendral. Tapi, meski anak seorang jendral Dumas tidak mengenyam pendidikan yang baik karena kesulitan keuangan keluarganya. Pada tahun 1818 ia justru menjadi juru tulis dan terakhir bekerja untuk Duke Orleans yang beberapa tahun kemudian menjadi Raja Louis Philip.

Roman yang sangat terkenal dan sangat luar biasa adalah Tree Mustketeers (1844) yang melambungkan nama Dumas sebagai pengarang dunia. Roman ini mencakup sejarah lebih kurang lima puluh tahun, bermain pada abad ke tujuh belas yang merupakan rangkaian dari Twenty Year After.

3. Sir Walter Scott

Sir Walter Scott merupakan pengarang inggris yang paling tersohor di Inggris bahkan Dunia pada abad ke-19. Lahir di Scotlandia 15 agustus 1771 dan meninggal 91tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 21 september 1832. Lewat cerita-cerita romantic dan puisi naratif yang diangkat dari kisah-kisah sejarah beliau menghasilkan karya-karyanya dan yang paling popular adalah Waverly dan Ivanhoe.

Melewati masa kecil yang kurang bahagia karena masa itu beliau sering sakit-sakitan dan penderitaan itu harus ditanggung seumur hidup berupa kaki yang tidak sempurna. Tidak sama dengan anak-anak pada usianya yang berjalan normal. Oleh sebab itu, pada awalnya karya-karya dipublikasikan bukan dengan namanya sendiri, sebagai akibat dari rasa rendah diri. Akan tetapi, setalah 1825 karyanya muncul dengan namanya sendiri, demikian pula dengan karya-karya sebelumnya setalah dicetak ulang.

4. Emile Zola

Sastrawan ternama yang lahir di Prancis ini merupakan pelopor aliran Naturalisme, corak utama sastra Prancis pada abad ke-17. Sukses pertamanya dimulai dengan melahirkan novel Theresa Requin dan dipuncak karyanya ia melahirkan Germinal yang diikuti karya yang kadangkala dianggap kontroversial, seperti Nana  yang dianggap berbau pornografi.

Karyanya yang lain adalah Les Rougon-Macquar, La Fortune des Rougos, Le Ventre de Paris, Les Heritiers Rabourdin, La Conquete de Plassans, Son Excellence Eugene Rougon, L’Assommoir, Renee, La Debacle, Les Trois, Les Quatre Evangiles, dan L’ouragan.

5. Charles Dickens

Terlahir dengan nama lengkap Charles John Huffmen Dickens, di Landport, Inggris, 17 februari 1812 dan kemudian meninggal di Gadshill, Rochester, 9 Juni 1870. Karir sastranya dimulai pada tahun 1833, melalui cerita-cerita pendek dan esai. Esai pertamanya dipublikasikan adlah A Dinner at Poplar Walk, pada desember 1833 di Mounthly Magazine.

Hingga kini karya Charles Dickens masih dikenang. Salah satu karya yang terkenal adalah Oliver Twist. Novel ini banyak peminatnya, tak heran sampai sekarang masih beredar dipasaran.

Karya lain dari Charles Dickens adalah Pickwik Papper (1836) yang diselesaikan tahun 1837. Tahun 1838 ia menulis Oliver Twist dan kemudian diteruskan dengan Nicholas Nickleby. Sukses kedua buku ini membuat ia memeruskan dengan karya-karya barunya.

6. Leo Tolstoy

Dilahirkan di Yasnaya Polyana, Provinsi Tula, 28 Agustus 1828, meninggal pada 7 november 1910. Pola pikirnya sebagai seorang sastrawan dunia dipengaruhi oleh kesengsaraan hidup seorang yatim piatu. Ia ditingal ibunya saat masih berusia 2 tahun dan ditinggal ayahnya saat berusia 8 tahun.

Karyanya yang lahir di antara 1852 sampai 1857 yaitu Childhood, Boyhood  dan Youth yang mendapat sambutan dikalangan pencinta buku. Berdasarkan pengalamannya, pada tahun 1859 ia menggagas sekolah untuk kaum miskin dikampung halamannya.

Karya-karya Leo sampai saat ini masih bisa dinikmati oleh segala kalangan. Semua karya yang dilahirkan Leo Tolstoy,  bisa membangkitkan rasa kemanusian seriap pembacanya. Diantaranya Anna Karenina dan War And Peace.

7. Rabindranath Tagore

Tagore bukan hanya seorang penyair tapi merupakan suara pada zamannya. Dunia mengakuinya sebagai suara spiritualis India dam masyarakat India menyebutnya legendaris yang pernah hidup. Ia menulis banyak genre dari puisi sampai novel. Karya terkenalnya adalah Gitanjali (Song Offering) yang mengantarkan Tagore meraih Nobel Sastra. Dan tak kalah membagakan, Nobel tersebut menjadi Nobel pertama yang diraih oleh orang asia.

Disamping Gitanjali, Ia juga menulis sekitar 3000 puisi lainnya, sekitar 2000 nyanyian, delapan novel, empat puluh jilid esai dan beberapa kumpulan cerita pendek serta 50 judul lakon.

8. Oscar Wilde

Sastrawan kelahiran Dublin, Irlandia 1854 silam ini terkenal dengan serangannya terhadap kepicikan kaum Victorian. Oscar Wilde selalu tampil perfeksionis dan membela nilai-nilai estetika dalam berseni.

Tokoh-Tokoh Sastrawan Dunia 1

Namanya melambung saat mahakaryanya yang berjudul The Importance of Being Earnest pada tahun 1985. Pada tahun ini juga ia berada di puncak keemasannya. Namun bersamaan dengan itu, ia dituduh homoseksual dan mengakibatkan dirinya ditahan selama dua tahun. Namun kejadian ini malah mendatangkan hikmah baginya. Dalam kejadian ini ia berhasil puisi indah terbaik sepanjang karirnya, yang berjudul Ballad Reading Goal dan senuah otobiografi memikat yang diberi judul De Profundis.

9. Maxim Gorky

Terlahir dengan nama Aleksey Maximovich, sastrawan Rusia ini lahir pada awal tahun 1868 dan meninggal secara misterius di pertengahan tahun 1963. Meskipun Gorky terlahir dari golongan bawah, Ia terus menerus memperluas wawasannya secara otodidak sehingga mampu mengantarkannya menjadi pengarang terkenal.

Dua kumpupan cerpennya yang lahir pada tahun 1898 dan satu lakonnya bertajuk “Suara Malam” mampu membuat namanya mencuat. Puncaknya adalah pada tahun 1906 ketika karya utamanya yang berjudul “The Mother” membuat nama Maxim Gorky makin melambung dikenal dunia. Pada tahun yang sama dengan peraihan karirnya menuju puncak, ia juga menulis City of Yellow Devil yang kemudian menjadi polemik di Amerika Serikat.

Kesenangannya berkelana keluar negeri membawa pengaruh pada pandangannya terhadap masyarakat dan penilaiannya pada pemerintah. Selain itu, latar belakangnya yang terlahir sebagai kaum proletar membuatnya sangat memahami kondisi dan perasaan orang-orang lemah dan menderita. Tak heran jika kemudian ia mendapatkan julukan Bapak Proletar, atau istilah kerennya adalah Bapak Realisme Sosialis.

10. Rudyard Joseph Kipling

Demi mendapatkan pendidikan yang baik, Orang tua Kipling mengirimkan ia bersama saudara perempuannya ke Inggris. Masa kanak-kanak Kipling dihabiskan dengan rasa tertekan karena ia tinggal dengan pensiunan angkatan darat yang menganggap bahwa membaca fiksi adalah suatu dosa. Untungnya, sebulan dalam setahun ia mendapatkan jatah berlibur ke rumah bibinya. Disana ia bisa mengembangkan bakat menulisnya lewat membaca dan menggambar.

Pengalaman masa kecil sastrawan asal India ini kemudian dituangkan olehnya sendiri ke dalam buku “Baa, Baa Blackship”. Sejumlah puisi dari masa kanak-kanaknya kemudian diterbitkan oleh sang ayah serta sejumlah cerita dadi masa remajanya diterbitkan dalam Starley and Co.

Anne Larson

Back to top